EXO's LAY, Blood Disorder and Hemophilia

05.30

LAY CHU~~
LAY EXO (cr: transparent tree)

Hallo Readers sekalian, kali ini gue bakal bahas masalah penyakit. Keren gak sih gue
"Biasa aja Min", kata Reader gue
Hahahaha, tenang-tenang

Tapi, hari gini kenapa harus bahas penyakit yaaaa?

Gue bahas masalah ini karena waktu itu gue lagi iseng searching tentang Lay EXO-M, bagi Kpopers kemungkinan sudah kenal atau yang belum kenal, langsung aja googling namanya. Nah, di situ ditulis kalau Lay adalah penderita hemofilia dan blood disorder. Wah, serius nih. Yang gue tahu dari belajar biologi dulu, hemofilia adalah penyakit turunan, mutasi gen, berhubungan dengan trombosit yaitu ketika penderita mengalami luka serius atau pendarahan maka bisa dipastikan darah akan terus mengucur. Akibat paling fatal, penderita bisa mengalami kematian. Seperti anak laki-laki dari Ratu Inggris Victoria (carrier) yang mengalami kematian akibat pendarahan di otak. 

Wuhhf, uri Lay kasihan banget. Separah itukah penyakit kamu (:p hahaha, gaya EXOTICS yang care). Dan sebagai penambah pengetahuan, gue udah searching tentang kedua penyakit itu. 

Check it out, readers. 


1. Hemophilia 


Hemophilia atau dalam Bahasa Indonesia menyebutnya hemofilia. Pada dasarnya, hemofilia adalah salah satu penyakit blood disorder. Dalam page ini http://www.hemofilia.or.id/hemofilia.php, hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya. Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak. Dan menurut page ini (http://bukusakudokter.org/2012/11/08/hemofilia/), hemofilia adalah suatu kelainan perdarahan akibat kekeurangan salah satu faktor pembekuan darah. Terdapat 2 jenis hemofilia:
  • Hemofilia A (Hemofilia klasik) adalah kekurangan faktor VIII, yang meliputi 80% kasus.
  • Hemofilia B (penyakit Christmas) adalah kekurangan faktor IX.
Pola perdarahan dan akibat dari kedua jenis hemofilia tersebut adalah sama.
hemofilia<-- Gambar hemofilia                          Gambar Normal-->normal



Berikut adalah tingkatan penderita hemofilia:
tingkatan hemofilia

Penderita hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas. Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga yang berlebihan. Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mangalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi. 


Bagaimana dengan garis keturunan dari penderita hemofilia? (http://www.hemofilia.or.id/keturunan.php)


prinsip keturunan
Gambar prinsip keturunan


Gambar tersebut merupakan prinsip dari keturunan. Ibu yang memiliki dua kromosom X, menghasilkan sebuah sel telur yang mengandung kromosom X. Ayah yang menghasilkan satu kromosom X dan satu kromosom Y, menghasilkan sel sperma yang mengandung kromosom X atau Y. Jika ayah menyumbangkan kromosom X-nya, keturunan yang terjadi adalah anak perempuan. Dan jika ayah menyumbangkan kromosom Y, maka keturunan yang terjadi adalah anak laki - laki.





carrier 

Jika seorang laki - laki penderita hemofilia memiliki seorang anak dari seorang wanita normal. Maka, semua anak perempuan akan menjadi pembawa sifat hemofilia (carrier), jika mereka mewarisi kromosom X yang membawa sifat hemofilia dari sang ayah. Dan semua anak laki - laki tidak akan terkena hemofilia, jika mereka mewarisi kromosom Y normal dari sang ayah.




carrier1 

Jika seorang laki- laki normal memiliki anak dari seorang wanita pembawa sifat hemofilia. Jika mereka mendapatkan anak laki -laki, maka anak tersebut 50% kemungkinan terkena hemofilia. Ini tergantung dari mana kromosom X pada anak laki - laki itu didapat. Jika ia mewarisi kromoson X normal dari sang ibu, maka ia tidak akan terkena hemofilia. Jika ia mewarisi kromosom X dari sang ibu yang mengalami mutasi, maka ia akan terkena hemofilia. Dengan jalan yang sama, sepasang anak perempuan memiliki 50% kemungkinan adalah pembawa sifat hemofilia. Ia akan normal jika ia mewarisi kromosom X normal dari sang ibu. Dan sebaliknya ia dapat mewarisi kromosom X dari sang ibu yang memiliki sifat hemofilia, sehingga ia akan menjadi pembawa sifat hemofilia. Dan fakta lain dari hemofilia bahwa seorang anak bisa saja mnegalami hemofilia walaupun garis keturunannya bukan penderitan hemofilia.




carrier2 

Hal ini terjadi akibat adanya mutasi gen saat terjadinya pembuahan pada sang ibu. Jadi sang Ibu merupakan orang pertama yang menjadi carrier hemofilia dan akan berdampak pada sang anak yang akan dilahirkan, baik itu sebagai carrier kembali maupun penderita hemofilia itu sendiri. Selain adanya perubahan struktur (mutasi) pada sel telur sang ibu dapat pula disebabkan oleh perubahan struktur sel pada sperma sang ayah. Dalam beberapa contoh kasus, bila sang ibu bukan sebagai carrier maka kemungkinan besar anak lelaki lainnya akan normal. Diperkirakan sampai dengan 30 % terjadi kasus dimana seorang penderita hemofilia lahir pada sebuah keluarga tanpa adanya garis keturunan hemofilia. Banyak dari kasus tersebut merupakan mutasi gen baru. Yang artinya hemofilia dapat hadir pada setiap keluarga. Karena baik saudara kandung perempuan maupun sang ibu penderita hemofilia tidak selau carrier, sehingga sangatlah penting untuk mereka melakukan pemeriksaan carrier hemofilia. 


  • Penderita hemofilia harus menghindari keadaan yang bisa menimbulkan perdarahan. Mereka harus sangat memperhatikan perawatan giginya agar tidak perlu menjalani pencabutan gigi.
  • Kepada penderita hemofilia ringan yang harus menjalani pembedahan atau pencabutan gigi akan diberikan obat desmopressin untuk memperbaiki sistem pembekuan darah yang sifatnya hanya sementara, sehingga tidak perlu dilakukan transfusi.
  • Penderita juga harus menghindari obat-obatan seperti Aspirin, warfarin, heparin dan obat pereda nyeri tertentu (misalnya obat anti peradangan non-steroid), yang bisa memperburuk gangguan perdarahan.
  • Biasanya pengobatan meliputi transfusi untuk menggantikan kekurangan faktor pembekuan.
  • Faktor-faktor ini ditemukan di dalam plasma dan dalam jumlah yang lebih besar ditemukan di dalam plasma konsentrat.
  • Beberapa penderita membentuk antibodi terhadap faktor VIII dan faktor IX yang ditransfusikan, sehingga transfusi menjadi tidak efektif.
  • Jika di dalam darah contoh terdapat antibodi, maka dosis plasma konsentratnya dinaikkan atau diberikan faktor pembekuan yang berbeda atau diberikan obat-obatan untuk mengurangi kadar antibodi.


2. Blood disorder 


Nah, sebelum kita membahas blood disorder itu seperti apa. Kita bahas dulu kelainan yang dihadapi Lay dengan penyakit yang dikatakan blood disorder ini. Okeh, penyakit yang diderita salah satu member EXO-M yaitu ketika dia tidak bisa menerima donor dari orang lain walaupun golongan darahnya sama, nah loh penyakit macam apa ini? Baiklah, menurut perkiraan gue bahwa penyakit yang diderita oleh Lay bukanlah suatu penyakit dari blood disorder, melainkan karena dia memiliki rhesus negatif dalam darah A-nya. Seinget gue, darah dengan rhesus (-) akan sangat berbahaya jika menerima darah dengan rhesus (+). Tetapi sebaliknya, darah dengan rhesus (+) dapat menerima donor dari darah rhesus (-). Menurut artikel (http://www.rhesusnegatif.com/article_detail.php?id=126), seorang Rh (-) yang belum memiliki anti-D namun menerima donor darah Rh (+) akan mengalami reaksi sensitisasi terhadap antigen D. Untuk wanita hal ini dapat berbahaya bagi kehamilan. Sekali saja seorang Rh (-) terpapar darah Rh (+); jika kali berikutnya ia kembali terpapar darah Rh (+), maka reaksi transfusi yang timbul dapat sangat berbahaya. Namun hal ini tidak berlaku sebaliknya. Jika seorang Rh (+) mendapat darah dari donor Rh (-), darah Rh (-) itu sudah lepas dari sistem imunitas si donor, sehingga tidak akan terjadi reaksi sensitisasi. Dengan kata lain, sistem imun orang Rh (+) tidak bereaksi imunologis terhadap paparan darah Rh (-). (untuk pengetahuan lebih lengkap tentang darah klik Mengenal Darah). Satu lagi, bahwa 15% populasi manusia di bumi adalah golongan darah rhesus (-). Berikut tabel resipien dan donor dari masing-masing golongan darah :
rbc

Silahkan menyimpulkan sendiri bagaimana seorang dengan rhesus negatif menghadapi kelangkaan itu. Sekarang mari kita bahas blood disorder itu sendiri atau kalau dalam Bahasa Indonesia berarti kelainan (mungkin bentuk eritrosit yang tidak normal, kelakuan trombosit atau leukosit yang tidak normal, atau lainnya) darah. Menurut artikel (http://wisegeek.com/what-is-a-blood-disorder.htm), blood disorder adalah kondisi fisik yang menganggu fungsi normal darah dalam tubuh. Kemungkinan gangguan ini melibatkan faktor produksi dari masing-masing komponen darah seperti hemoglobin atau protein darah. Contohnya kondisi ketika darah tidak mengental dengan benar atau sel darah yang cacat atau terinfeksi. Beberapa penyakit kelainan darah yang dikenal saat ini seperti anemia. Anemia merupakan kelainan darah dimana darah tidak dapat membawa nutrisi yang dibutuhkan untuk berbagai bagian tubuh dan individu cenderung merasa lelah lebih sering. Anemia sel sikel merupakan salah satu kelainan darah yang lebih serius dari anemia. Selain kelelahan, penderita kemungkinan akan mengalami banyak rasa sakit yang terlokasi di satu bagian tubuh dan merambah ke area lain sepanjang hari. Contoh lainnya adalah hemofilia, leukimia dll. Menurut artikel (http://www.webmd.com/a-to-z-guides/blood-disorder-types-and-treatment.htm), blood disorder mempengaruhi tiga komponen darah : sel darah merah (dimana sel tidak dapat membawa oksigen ke jaringan), sel darah putih (dimana sel darah putih malah melawan dirinya sendiri juga sel darah lain), dan trombosit (kondisi dimana trombosit tidak dapat membantu proses pembekuan darah). Kelainan darah juga dapat mempengaruhi plasma darah. Beberapa contoh kelainan darah yang mempengaruhi sel darah merah seperti anemia, anemia kronik, anemia pernisiosa, aplastic anemia, talasemia, anemia sel sikel, polisitemia vera, malaria, dll. 


Bonus kesimpulan (dari admin yang amatir dalam bidang ini :p untuk para EXOTICS yang care sama Zhang Yixing alias Lay): 

Setelah membaca bahwa Lay EXO-M mengalami pendarahan hebat saat dia operasi amandel di tahun 2004 (sehingga mengakibatkan dia harus koma selama seminggu), dan ternyata orang tuanya juga kaget dan baru tahu kalau dia penderita hemofilia (sepertinya) maka dapat disimpulkan bahwa Lay adalah penderita hemofilia ringan, kemungkinan lainnya bahwa ibunya Lay adalah carrier pertama dari garis keturunan keluarga Zhang. Lay tidak akan mengalami pendarahan hebat kecuali dia melakukan operasi, cabut gigi, atau mengalami luka serius (kecelakan mobil misalnya), jika hanya tergores atau teriris saat dia memasak atau cidera saat latihan dance atau jatuh karena main bola basket, kemungkinan tidak mengakibatkan hal yang serius. Dan blood disorder atau bleed disorder yang dikatakan sebelumnya bukanlah kelainan darah, kemungkinan dia adalah orang dengan golongan darah A- (A negatif). (Sorry, gue beranggapan seperti itu karena gue nggak nemu penyakit dengan kondisi seperti bleed disorder yang disebutkan pada beberapa fanpage EXO). Nah, jika suatu saat Lay menikah dengan seorang perempuan dengan golongan darah Rh (+), misalnya golongan darah A+, kemungkinan anaknya adalah laki-laki normal atau perempuan carrier dengan golongan darah A atau O (tergantung IaIa dan IaIa = A atau IaIo dan IaIo = A atau O, atau IaIa dan IaIo = A). Pada kelahiran anak pertama akan sangat beresiko tinggi, dan ibunya akan mengalami beberapa kali opname waktu kehamilan, setelah anak dilahirkan, kondisinya kurang baik/kurang sehat tetapi membaik setelah perawatan inkubator dan tumbuh dewasa dengan sehat. Untuk mempunyai anak kedua, kemungkinan sangat susah. 

N. B.: 
Konklusi yang udah gue tulis hanya perkiraan dari gue aja, kalau mau percaya ya nggak apa-apa, mau nggak percaya ya nggak apa-apa. Gue hanya beropini dari kondisi Lay dari beberapa fanpage EXO dan mencocokkan dari artikel-artikel tentang hemofilia dan blood disorder. Karena belum ada kepastian yang sangat pasti dari pihak SME tentang kejelasan kondisi Lay sebenarnya (hahahhaha piss Readers) :D


Oh iya, sebelumnya post ini sudah pernah gue post di bolg gue yang dulu. Jadi ini merupakan post back up tentang KPOP untuk blog ini. Hehehe
Selamat menikmati, dan semoga juga bisa menjadi wawasan tentang blood disorder itu sendiri. Belajar biologi lah kira-kira.

"TAKE OUT THE FULL CREDITS IF YOU WANT TO SHARE OR TAKE THE EDITED CAPTURES FROM THIS BLOG"
"SALING MENGHARGAI ITU INDAH READERS"

SUBSCRIBE THIS BLOG.
COMMENT THIS POST TOO IF IT HELPS YOU.
THANK YOU

You Might Also Like

0 komentar